Aku rindu ke rumahku, tempat damai yang genap;
dan di sana sukacita dan bahagia menetap.
Di rumahku ‘kan terobat hati risau dan cemas;
ke sanalah, ke sanalah, aku rindu tak kepalang.
Di rumahku tinggal damai, asing bagi dunia,
yang disanjung para malak dengan puncak lagunya.
Ke rumahku yang abadi dan cerlang serta megah;
ke sanalah, ke sanalah, aku rindu tak kepalang.
Aku rindu mendapatkan rumah Bapa yang terang,
agar aku k’lak berjumpa dengan kawan yang menang,
yang memujii tak hentinya akan Yesus, Penebus;
ke sanalah, ke sanalah, ‘ku tetap akan merindu.