Haruskah hanya hanya Penebus memikul salib b’rat?
O, tidak, tapi kita pun tak luput berpenat.
Kupikul salibku terus sehingga akhirnya kudapat
dari Penebus mahkota yang baka.
Kelak di pinggir laut kristal mahkota itu pun
kus’rahkan sambil bersyukur di kaki Penebus.
Betapa orang yang kudus, sehabis berlelah,
di sorga berbahagia terhapus d’ritanya.
O, salib, kau junjunganku, mahkota mulia.
Kau, Yesus, kebangkitanku, hidupku s’lamanya.
Leave a Reply