Kepala yang berdarah,
tertunduk dan sedih,
penuh dengan sengsara
dan luka yang pedih,
meski mahkota duri
menghina harkatMu,
Kau patut kukagumi:
terima hormatku.
O wajah yang mulia,
yang patut disembah
dan layak menerima
pujian dunia,
sekarang diludahi,
dihina, dicerca,
disiksa, dilukai
yang salah siapakah?
Ya Tuhan, yang Kautanggung
yaitu salahku;
dosaku t’lah Kaugantung
di kayu salibMu.
O, kasihani daku
yang harus dicela;
ampunilah hambaMu,
beri anugerah!
Gembala yang setia,
terima dombaMu!
Kau Sumber bahagia,
Penuntun hidupku.
SabdaMu t’lah membuka
karunia tak terp’ri
dan nikmat dari sorga
padaku Kauberi.
Syukur sebulat hati
kub’rikan padaMu,
ya Yesus yang t’lah mati
demi selamatku.
Hendaklah ‘ku terhibur
dengan tuntunanMu:
padaMu ‘kuberlindung
di akhir hayatku.
Di saat aku mati,
Kau tinggallah serta;
di pintu maut nanti,
ya Tuhan, datanglah!
Di kala kecemasan
menghimpit hatiku,
berilah kekuatan
berkat sengsaraMu.
Engkaulah perlindungan
di saat ajalku;
salibMulah, ya Tuhan,
penghibur anakMu
dan wajahMu kupandang
dengan iman teguh.
Berbahagia orang
yang mati dalamMu!
Leave a Reply